Senin, 16 Februari 2015

from the apple to the orange of my eyes

Good Quote from movie : "In fact, when you really like a girl, You'd be happy for her when you see her finding Mr. Right. You will want them to be together and to live happily ever after"

Tiba-tiba terlintas ingatan di tahun 2003, dimana mengikuti tes seleksi calon karyawan di perusahaan BUMN terkemuka. Seleksi lokal untuk menyaring tenaga muda potensial dari daerah dimana perusahaan tersebut berada. 
Test administrasi dimulai dengan menyortir kelengkapan persyaratan, batasan usia & ijazah pendidikan.
lanjut dengan test kemampuan dasar umum dan menunggu hasil selanjutnya.

Pengumuman memalui surat yang dikirimkan kerumah peserta seleksi, walaupun belum tahu hasilnya peserta seleksi sudah mempersiapkan tahap test selanjutnya, interview, tes kesehatan dan interview final.
Tanggal pengumumanpun sudah terlewati, tapi tidak ada surat yang sampai di rumah. Mendapat kabar jika seorang rekan lolos dan sampai akhirnya ke terima menjadi karyawan.

Saat ini kegagalan itu masih tercatat dengan baik, karena merupakan titik kekecewaan akan suatu mimpi yang selama ini diharapkan. Lulus SMA dan masuk ke akademi yang notabene hanya suatu pelarian karena demi menyandang status mahasiswa berubah menjadi pijakan menuju suatu cita-cita yang akhirnya bisa terwujud.

Sebagai pemuda yang menimba ilmu di akademi yang fokus diindustri migas, bekerja di perusahaan migas merupakan wujud dari pencapaian perjalanan dari usaha selama 3 tahun belajar. Kekecewaan diawal langkah menjadi motivasi terbesar untuk bisa membalas rekan-rekan yang berhasil mencuri "apple" yang ada didepan mata.

Walau memulai langkah sebagai lulusan akademi migas tapi rupanya jalan tidak begitu mulus, dimulai dengan merangkak di dunia yang tidak ada hubunganya dengan pembelajaran di bangku kuliah, berlanjut dengan bekerja di perusahaan lokal dengan skala bisnis yang kecil, tapi sedikit bangga karena perusahaan tersebut termaktub kata "gas" dan "minyak" :D (walaupun gajinya juga gampang menguap seperti gas :p).

Terus apa hubunganya quote film diatas dengan cerita ini?
mengibaratkan cita-cita (Persh Migas) dengan Cinta (wanita).

Jika dulu saya tidak bisa ikhlas dan belajar menjadikan sebuah lecutan, mungkin saya akan depresi dan terus terobsesi untuk mengejar rejeki orang lain. Tapi ketika saya ikut bahagia akan rejeki orang lain, maka saya akan mendapatkan kebahagiaan yang lain (apel hilang berganti jeruk :) ).

Yang ingin saya bagi adalah, mimpi, rencana, harapan itu semua yang kita inginkan. Tapi Takdir yang sudah ditulis Allah SWT merupakan apa yang sebenarnya baik untuk kita.

Kesempatan itu bukan hanya diharapkan, tapi diciptakan.
Kesempatan itu tidak hanya datang 1x, tergantung bagaimana kita menciptakan kesempatan yg lainya.
Kesempatan itu akan hilang dengan percuma jika kita gagal, tapi akan menjadi kesempatan berharga jika kita belajar dari kegagalan.

Tidak ada komentar: