Senin, 16 Februari 2015

Insana : Latah

kembali terusik dan tertawa nyinyir ketika membaca komentar di jejaring sosial.

Jadi teringat kisah sinetron / ftv yg menceritakan ketika seseorang yg bekerja sbg supir dan sangat dipcaya majikanya sehingga bebas membawa kendaraan serta segala fasilitasnya.

Dg berkeliling kampung memamerkan barang yg notabene hanya pemberian majikanya. Membusungkan dada serta mendongakan kepala kepada rekan dan tetangganya seakan kesuksesanya adalah hasil jerih payahnya sendiri.

Sampai tiba saatnya Allah menunjukan yg sebenarnya dan membalikan semua hayalan dan kesombonganya, maka dia baru sadar dan beristigfar,. Astagfirullahal'adzim,.

Sukses adalah bukti nyata dari usaha dan ikhtiar mewujudkan mimpi seseorang dan tidak mungkin terjadi tanpa bantuan orang lain dan atas kehendak Tuhan.

Ingat riwayat ttg qorun?? Gambaran diatas adalah kisah qorun dimasa modern saat ini.

jika ingin menyombongkan diri, membanggakan diri sendiri dg membandingkan dg orang lain. Kita pun harus adil, kesuksesan pria >30th dg 2 anak jangan bandingkan dengan pemuda yg baru merintis karir. Yg ada malu sendiri ketika nanti ada yg menunjukan foto album ketika pada umur yg sama kita malah lebih susah dr yg jd bahan perbandingan!!

tundukan kepala sejenak dan evaluasi apakah kita masih berpijak di bumi atau sudah hampir keluar dunia.. 



Manusia selalu melewati proses step by step dlam segala hal kehidupan.
merangkak-berjalan-berlari-jat
uh-bangun akan seterusnya bersiklus seperti itu.

Tidak ada orang yg sukses hanya dari hasil dirinya sendiri, pasti ada kontribusi orang lain. Hal ini memang sangat sulit u/ diterima, karena kita sll berfikir kemampuan kita yg membuat kita berhasil.
Tp jika kita legowo, pasti da orang2 terdahulu yg mberikan kita jalan (inspirasi, cerita, dukungan, doa) yg menuntun kita mencapai keberhasilan.

Seperti kata pepatah :
Orang kecil berbicara ttg orang lain (hal yg tidak ada)
Orang umum berbicara ttg hal yg sedang in (baca yg da skrg)
Orang besar bicara ttg masa depan

Teman, jika kita terus2an berbicara ttg diri kita sendri, ttg keberhasilan kita, ttg mimpi kita dg membandingkanya dg orang lain maka ga kan pernah ada habisnya.

Allah tidak pernah menyukai orangnya yg tinggi hati, Ria & takabur, yg sll bersuudzon thdp keberhasilan orang lain.
kadang hasrat tak sejalan dg kenyataan,
mulut tidak selalu sesuai dg hati,
Pikiran dg logika kadang bertentangan,

Dan kini aqpun dipaksa u/ mengerti, mimpi kadang membuat kita lupa kita hanya Manusia
Teman, mari kita saling mengingatkan jk kita Latah akan keberhasilan yg sementara, karena sekarang kita bisa terbang tp suatu saat kita akan jatuh juga,.

Salam super,
Sll belajar u/ berubah menjadi lebih baik

Tidak ada komentar: