Senin, 16 Februari 2015

Ikhtiar dan Ironi


dari kecil kita selalu ditanya, "apa cita-citamu??"

berawal dari Hayalan (mimpi), berubah menjadi harapan, diawali dengan niat dan diteruskan dengan rencana, dieksekusi dengan usaha dan ikhtiar dan ditutup kembali dengan angan dan harapan berupa Doa kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang,.

itu yang sudah pernah aku alami dan lakukan selama ini, dan akan terus aku lakukan sampai nanti aku terlelap dalam mimpi panjang sampai kembali dibangunkan di Alam Makhsyar,.

hal ini yang ingin saya Bagi, selalu berpatok pada Alquran,. dimana manusia selalu diingatkan agar selalu yakin akan nasibnya : "Man Jadda Wa Jadda" semua pasti terwujud dengan usaha yang sungguh2,. " Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika manusianya sndiri tidak mau berusaha" , bagaimana kita bisa mendapatkan apa yang kita mau jika kita sendiri tidak pernah mencoba?. dan terakhir adalah "Kun fayakun" jika Allah berkehendak maka pasti terjadi (terwujud).

bagaimana jika kita selalu gagal ketika kita mencoba?? apa yang harus kita lakukan jika menemui kendala?

tetap kembali kepada kutipan 3 ayat AlQuran diatas, pasti masih ada yang kurang sehingga Allah Menunda apa yang kita butuhkan,. kini saatnya intropeksi diri, apa yang kurang dari kita?

IRONI

Teriak dan marah serta kecewa akan komentar orang lain,.
Sakit Terhina dan merasa direndahkan akan statement orang lain,.

kita seakan-akan merasa jadi korban dari ketajaman lildah orang lain yang tidak menyukai kita. sekarang apa yang kita lakukan ??

* manusia yang Pleghmatis dengan ikhlas akan mengucapkan istighfar dan lebih memilih menghindar
* manusia yang Koleris akan balas menyerang dengan melabrak langsung orang lain yang telah menyebabkan ketidaknyamanan tersebut
* manusia Melankonis akan merasakan kesedihan dan sakit hati dengan hanya meratapi semua yang terjadi dengan terus bertnya "apa salah saya? "
* manusia Sanguinis akan menganggap itu semua angin lalu dan terus berjalan dengan kepala tegak tanpa merasa ada apa2,

sedangkan tipe manusia yanng MUNAFIK adalah tipe dimana dia merasa menjadi korban dengan berusaha ikhlas untuk menganggap angin lalu tapi tetap dengan bertanya pada diri sendiri dan orang disekitarnya dengan melakukan serangan halus agar dengan harapan mendapatkan simpati dari orangn lain.

tapi apakah tindakan dengan sindiran atau serangan kata2 akan menjadikan dia berbeda dengan orang lain yang menyerangnya??


*so berhati-hatilah kawan, karena saya pun baru menyadari jika saya sudah termasuk tipe manusia Munafik dan saya berharap saya tersadar akan hal itu

Tidak ada komentar: